HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUNYU
DOI:
https://doi.org/10.55681/aohj.v1i3.183Keywords:
ASI eksklusif, karakteristik, pengetahuanAbstract
Cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih ada yang belum memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs) 80%. Cakupan ASI eksklusif nasional rata- rata 54,3%, Kalimantan Utara menempati peringkat ketiga yaitu 81% dan kabupaten Bulungan mempunyai angka terendah cakupan ASI eksklusif 67.4 %. Keberhasilan ASI eksklusif dipengaruhi beberapa faktor karakteristik ibu seperti usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan, faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI adalah pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 7- 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bunyu Tahun 2023. Metode Penelitian ini adalah crosssectional, menggunakan total sampling. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di wilayah kerja Puskesmas Bunyu. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner pemberian ASI dan pengetahuan ibu mengenai ASI. Analisis yang digunakan adalah bivariat dengan Chi-Square. Hasil analisis dengan uji chi-square test menunjukkan Terdapat hubungan yang antara Umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif , dengan p value : 0,039 < α : 0,05. Terdapat hubungan antara paritas ibu dengan pemberian ASI eksklusif , dengan p value : 0,004 < α : 0,05 dan Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan p value : 0,000 < α : 0,05. Hubungan tingkat pengetahuan, umur dan paritas ibu dengan ASI eksklusif secara positif berkorelasi dengan pemberian ASI eksklusif. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif melalui pendidikan kesehatan dan dukungan dari tenaga medis dan lingkungan sekitarnya dapat meningkatkan tingkat pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan pertama terdapat hubungan antara umur, Paritas dengan pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan kedua ada hubungan tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI ekslusif. Diharapkan Petugas Kesehatan agar memberikan penyuluhan ASI eksklusif yang lebih intens kepada ibu-ibu hamil beserta keluarganya, memfasilitasi konsultasi ASI eksklusif melalui sosmed dan mengaktifkan kelompok pendukung ASI di setiap desa/kelurahan.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Aspiration of Health Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.